Etnik Sugitama Ekakarsa

Gambar  Rangkaian ON - OFF atau START - STOP motor 3 phase menggunakan Magnet Contactor

Selamat datang Di Etnik Sugitama

Di kesempatan kali ini admin akan memberikan contoh diagram rangkaian control motor listrik 3 phase dengan sistem ON - OFF atau START - STOP motor 3 phase menggunakan Magnet Contactor

Yaitu :
sistem yang prinsip kerjanya,
Jika push buttom ON ditekan sekali maka motor akan ON terus menerus dan jika push buttom OFF di tekan motor akan OFF, dan apabila terjadi trip di overload maka motor atau rangkaian akan OFF

berikut adalah gambar diagramnya

tetapi perlu di ingat LISTRIK adalah sesuatu yang tak terlihat oleh mata ,, Tetapi LISTRIK dapat membunuh siapapun yang bersentuhan dengannya.

maka berhati hatilah dengan listrik, jangan pernah sepelekan aliran listrik, selalu cek aliran sebelum melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan TEGANGAN listrik.

dangan selalu mengutamakan SAFETY

Matikan sumber listrik jika ingin melakukan instalasi maupun perbaikan.

Etnik Sugitama

Selamat datang Di Etnik Sugitama

Di kesempatan kali ini admin akan memberikan contoh diagram rangkaian control motor listrik 3 phase dengan sistem PUSH ON

Yaitu :
sistem yang prinsip kerjanya,
Jika push buttom ON ditekan maka motor akan ON dan jika push buttom di lepas atau tidak di tekan motor akan OFF

berikut adalah gambar diagramnya

tetapi perlu di ingat LISTRIK adalah sesuatu yang tak terlihat oleh mata ,, Tetapi LISTRIK dapat membunuh siapapun yang bersentuhan dengannya.

maka berhati hatilah dengan listrik, jangan pernah sepelekan aliran listrik, selalu cek aliran sebelum melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan TEGANGAN listrik.

dangan selalu mengutamakan SAFETY

Matikan sumber listrik jika ingin melakukan instalasi maupun perbaikan.

Etnik Sugitama


Untuk menghitung penampang kabel, berhubungan dengan arus tertentu dan jarak tertentu adalah:

A (mm2) = (2 x Ir x L x ρ x cos θ)/Vd

A = Luas penampang saluran (mm2)
Ir = Arus rating (A) –> Nilai rating arus pada MCB
L = Panjang saluran (m)
ρ = Tahanan jenis penghantar (Ohm.mm2/m) –> Tembaga : 0.0175 ohm.mm2/m
cos θ = Faktor daya –> Secara umum PLN menentukan besarnya faktor daya tidak boleh kurang dari 0.8
Vd = Drop tegangan pada kabel yang diperkenankan (Volt) –> Batasan PUIL adalah tidak boleh melebihi 5% dari tegangan nominal, sedangkan pada beberapa standard internasional mengharuskan tidak boleh lebih dari 1% s/d 2%.

Untuk mencari Ir (arus rating) adalah dengan menentukan arus nominal yang dibutuhkan dan kemudian tentukan rating MCB yang ingin digunakan. Rating arus MCB harus dibawah rating arus dari penghantar (KHA). Misal, KHA pada kabel adalah 18A maka rating MCB harus dibawah 18A.


1. Cari nilai In (arus nominal pada saluran), bisa dengan melihat arus nominal pada nameplate motor atau dihitung :

In (A) = P / (1.732 x Vpp x Cosθ)

P = Daya Terpasang (Watt)
Vpp = Tegangan Saluran phase to phase (Volt)
Cosθ = Faktor Daya
In = Arus saluran (Ampere)

2. Kemudian hitung nilai Ir (nilai rating arus pada MCB) :

Ir = In x k
Ir = Nilai rating arus MCB (ampere)
k = Faktor Kelipatan (untuk instalasi penerangan, k = 1.25 ; untuk instalasi tenaga, k = 2.5)

3. Setelah itu hitung luas penampang kabel, dengan memasukkan parameter jarak dan juga voltage drop.

A (mm2) = (2 x Ir x L x ρ x cos θ)/Vd

A = Luas penampang saluran (mm2)
L = Panjang saluran (m)
ρ = Tahanan jenis penghantar (Ohm.mm2/m) –> Tembaga : 0.0175 ohm.mm2/m
Vd = Drop tegangan pada kabel yang diperkenankan (Volt) –> Batasan PUIL adalah tidak boleh melebihi 5% dari tegangan nominal, sedangkan pada beberapa standard internasional mengharuskan tidak boleh lebih dari 1% s/d 2%. Semakin kecil nilai voltage drop semakin baik dalam menekan rugi-rugi (losses pada kabel).

Semoga Bermanfaat
Salam




Di rangkum dari berbagai sumber

Etnik Sugitama

• Beban Induktif, perangkat yang menggunakan prinsip elektromagnet, seperti Motor listrik, termasuk kipas angin, AC, Lemari Es, dan sebagainya.
• Beban Kapasitif, perangkat yang menggunakan kapasitor
• Beban Resistif, perangkat yang mengonversi listrik menjadi daya lain seperti pemanas dan lampu.

1. Alat hemat listrik tersebut memang bisa bermanfaat jika banyak beban induktif di rumah kita.
2. Untuk mendekati Pf = 1, sebenarnya besar Kapasitornya harus terhitung. Jika kita menambahkan terlalu banyak Kapasitor, Pf bisa turun lagi!
3. Besar penghematan akan sangat terasa untuk jaringan yang besar, seperti pada pabrik yang memang banyak menggunakan motor listrik, namun untuk rumah dengan daya kecil kemungkinan penghematannya tidak akan terlalu terasa banyak.